Tanggal 08 Maret 2009, Warga Desa Sidarahayu bergembira pasalnya hari ini warga Sidarahyu dikumpulkan di Aula Balai Desa guna mendapatkan pengarahan mengenai Program Listrik Gratis bagi yang belum mempunyai Meteran Listrik dirumahnya.
Dengan penuh antusias warga mengikuti semua arahan-arahan yang di kemukan oleh para nara sumber, dengan harapan bisa mendapatkan Listrik Gratis atau setidaknya dapat subsidi listrik untuk pemasang meteran baru.
Mereka luangkan waktunya dari aktifitas harian, hanya untuk sekedar mengikuti pengarahan tentang Program tersebut, hingga usainya acara. Mereka tinggalkan kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan seperti kesawah, berdagang, buruh dan lain sebagainya.
"Listrik Gratis" itulah yang ada dalam angan-angan mereka, namun yang terjadi sesungguhnya adalah diluar keinginan yang diharap-harapkan oleh mereka. Karena akhir dari musyawarah dan pengarahan yang disampaikan itu tidak lain hanyalah kepentingan partai politik tertentu guna meraup suara terbanyak. Dengan iming-iming Listrik Gratis sebuah Partai Politik memanfaatkan situasi dan kondisi Warga yang tidak mampu untuk memasang meteran listrik, ujung dari program partai ini adalah "Akan memberikan meteran listrik gratis" jika partainya dapat memenangkan Pemilu 2009 ini.
Aula Balai Desa, sebagai tempat berkumpulnya warga dalam kegiatan ini. Namun ini adalah misi Kampanye Partai politik, sungguh sangat disayangkan kenapa partai politik masih memanfaatkan situasi dan kondisi warga untuk berkampanye dengan menggunakan fasilitas Pemerintah.
Apakah ini sebuah pelanggaran atau bukan yang jelas ini telah terjadi, sungguh disayangkan sekali jika ini merupakan pelanggaran dalam berkampanye dan mereka petinggi partai politik ini tau. Tetapi kenapa mereka juga melanggar hal ini...???
Inikah Perpolitikan Indonesia...?
Mereka luangkan waktunya dari aktifitas harian, hanya untuk sekedar mengikuti pengarahan tentang Program tersebut, hingga usainya acara. Mereka tinggalkan kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan seperti kesawah, berdagang, buruh dan lain sebagainya.
"Listrik Gratis" itulah yang ada dalam angan-angan mereka, namun yang terjadi sesungguhnya adalah diluar keinginan yang diharap-harapkan oleh mereka. Karena akhir dari musyawarah dan pengarahan yang disampaikan itu tidak lain hanyalah kepentingan partai politik tertentu guna meraup suara terbanyak. Dengan iming-iming Listrik Gratis sebuah Partai Politik memanfaatkan situasi dan kondisi Warga yang tidak mampu untuk memasang meteran listrik, ujung dari program partai ini adalah "Akan memberikan meteran listrik gratis" jika partainya dapat memenangkan Pemilu 2009 ini.
Aula Balai Desa, sebagai tempat berkumpulnya warga dalam kegiatan ini. Namun ini adalah misi Kampanye Partai politik, sungguh sangat disayangkan kenapa partai politik masih memanfaatkan situasi dan kondisi warga untuk berkampanye dengan menggunakan fasilitas Pemerintah.
Apakah ini sebuah pelanggaran atau bukan yang jelas ini telah terjadi, sungguh disayangkan sekali jika ini merupakan pelanggaran dalam berkampanye dan mereka petinggi partai politik ini tau. Tetapi kenapa mereka juga melanggar hal ini...???
Inikah Perpolitikan Indonesia...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar